Friday, January 17, 2014

BUNGA MAWAR MERAH SEBAGAI BAHAN BAKU SELAI

PEMANFAATAN  BUNGA MAWAR MERAH SEBAGAI BAHAN BAKU SELAI
Larasati Eka Rahma

ABSTRAK
Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui apakah bunga mawar dapat dijadikan selai. Manfaat dari menelitian ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan bunga mawar sebagai selai, dapat membuat masyarakat lebih kreatif dalam pengolahan bunga mawar dan juga dapat menambah nilai ekonomis dari bunga mawar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Langkah awal yang dilakukan untuk penelitian ini adalah pemilihan bunga yang baik kualitasnya untuk dijadikan selai kemudian diproses hingga menjadi selai. Kemudian selai diuji cobakan kepada 45 responden. Hasil dari penelitian ini  adalah bunga mawar bisa dijadikan selai yang mengandung mengandung zat-zat yang baik fungsinya bagi tubuh.
Kata Kunci: Bunga mawar, selai


1. PENDAHULUAN
      Bunga mawar merupakan tanaman bunga hias dengan batang berduri, banyak ditanam di taman dan paling banyak dijual di toko bunga sebagai bunga potong ataupun bunga tabur. Bunga ini berharga karena keindahan dan aromanya, serta bermanfaat dan memiliki banyak khasiat. Minyak maupun ekstraknya sudah sejak dulu digunakan dalam produk sabun mandi, parfum, lotion kulit, dan obat-obatan. Mawar bisa ditemukan hampir di semua negara di seluruh dunia, sehingga ia dijuluki sebagai “Ratu Segala Bunga (Queen of Flower)” (Suryowinoto, 1997).
                                Banyak orang yang mengetahui bunga mawar ini dan menjadikannya sebagai tanaman hias di halaman rumah mereka. Tetapi tidak banyak yang mengetahui berapa banyak manfaat dari bunga mawar. Bunga mawar banyak mengandung vitamin C, B, E, K, tannin, geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid, pectin, polifenol, karotenoid, vanillin, stearopten, farnesol, phenyletanol, eugenol, nonilaldehida, dan feniletilalkohol. Di dalam Bunga mawar juga terdapat Antosianin, yang merupakan salah satu zat pewarna alami berwarna kemerah-merahan yang larut dalam air dan tersebar luas di dunia tumbuh-tumbuhan (http://klinikpengobatanalami.wordpress.com). Dari bunga mawar ini akan dibuat produk selai. Sebenarnya produk selai mawar ini di luar negeri sudah ada yang memproduksi. Di Indonesia kemungkinan sudah ada yang memproduksi namun tidak begitu familiar sehingga produk ini sangat jarang bahkan tidak ada di pasaran. Industri pabrik besar pun belum ada yang membuatnya.
Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dibuat selai berbahan dasar bunga mawar. Alasan memilih membuat selai berbahan dasar bunga mawar ini adalah agar masyarakat bisa lebih memaksimalkan manfaat zat-zat yang terkandung dalam buga mawar dengan cara yang lebih mudah dan enak.
Modal yang diperlukan untuk membuat produk selai bunga mawar ini tidak terlalu besar serta bahan mentah yang mudah didapat dan terjangkau, sehingga penyediaan salah satu bahan mentah berupa bunga mawar relatif tidak akan mengalami kesulitan (Hapsari, 2011).

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini didesain secara deskriptif kuantitatif. Pertama-tama akan dibuat produk selai berbahan dasar kelopak bunga mawar, kemudian dilakukan penyebaran angket kepada responden untuk mengetahui rasa, warna, aroma, dan tekstur dari selai tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X IPA berjumlah 45 responden. Sampel dari penelitian ini adalah mahkota bunga mawar merah.
   Adapun prosedur penelitian yang dilakukan untuk pembuatan selai bunga mawar adalah:
a. Pemilihan Bunga yang Baik Kualitasnya untuk Dijadikan Selai.
      Pada tahap ini, bunga mawar dipilih yang berwarna terang dan aroma khasnya kuat dan tidak dalam kondisi cacat ( dalam kondisi baik )Kemudian dipisahkan kelopaknya dari tangkai dan daunnya. Kelopak bunganya lah yang akan diolah lebih lanjut.

 Tabel 1 : Standar Bahan Baku Bunga Mawar
No
Pertanyaan
Ya
Tidak
1.
Apakah warna selai menarik?
87%
13%
2.
Apakah aroma selai sedap?
76%
24%
3.
Apakah rasa selai enak?
96%
4%
4.
Apakah tekstur selai pas?
78%
22%
     









b.  Pencucian Bunga
            Pencucian bunga, dilakukan menggunakan air mengalir berasal dari PDAM.
c.  Penghalusan Bunga  Mawar
            Kelopak bunga yang sudah dipilih dan dicuci, dihaluskan dengan blender dengan ditambah air matang untuk mempermudah proses pelumatan.
d.  Pemasakan dan Sterilisasi
            Sebelum dicampur dengan gula, hasil blenderan Bunga dimasak terlebih dahulu selama 10 menit pada suhu konstan ± 50 oC. yang penting tidak terlalu panas agar kandungan didalam bunga mawar tidak hilang. Tujuan proses pemasakan ini untuk membunuh mikroba. Selain itu pemasakan hasil blenderan bunga dalam waktu yang lama dan suhu tinggi dapat merusak komponen-komponen yang memberi rasa dan aroma khas pada bunga.
e. Penambahan Gula, Gelatin dan Asam Sitrat
            Penambahan gula dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit gula, gelatin dan asam sitrat ke dalam proses pemasakan hasil blenderan bunga
f. Pengemasan
   Setelah pembuatan produk selai mawar selesai baru dilakukan pengemasan produk dan siap untuk dikonsumsi.
Hasil yang didapatkan dari penyebaran angket kepada responden kemudian dihitung dan diubah ke dalam bentuk persentase. Lalu hasil tersebut akan dibahas secara deskriptif dan dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
3. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan angket tertutup dan menguji cobakan selai bunga mawar kepada 45 responden siswa kelas X IPA, maka didapatkan presentase sebagai berikut:
No.
Pertanyaan
Ya
Tidak
1.
Apakah warna selai menarik?
87%
13%
2.
Apakah aroma selai sedap?
76%
24%
3.
Apakah rasa selai enak?
96%
4%
4.
Apakah tekstur selai pas?
78%
22%












Berdasarkan hasil perhitungan presentase angket dapat dilihat bahwa, 87% responden menyatakan bahwa warna selai bunga mawar ini menarik dengan alasan bahwa warna selai merah menarik dan segar seperti warna pada bunga mawar aslinya. Sedangkan 13% responden lainnya beranggapan bahwa selai bunga mawar ini memiliki warna yang tidak menarik dengan alasan warna terlalu merah pada selai mawar terlalu gelap sehingga tidak menarik. Sebanyak 76% responden beranggapan bahwa selai bunga mawar ini memiliki aroma yang sedap dengan alasan saat dicium, selai beraroma manis dan asam segar sehingga menggugah responden untuk memakannya. Namun 24% responden lainnya beranggapan bahwa aroma selai bunga mawar ini tidak sedap dengan alasan bahwa responden kurang menyukai aroma asam yang terdapat pada selai mawar ini. kemudian sebanyak 96% responden beranggapan bahwa selai bunga mawar ini memiliki rasa yang enak dengan alasan bahwa campuran rasa manis dan asam pada selai sudah pas dan membuat selai enak untuk dikonsumsi, dan 4% responden beranggapan bahwa rasa selai bunga mawar ini tidak enak dengan alasan bawa rasa asam pada selainya terlalu asam. Lalu 78% responden beranggapan bahwa tekstur dari selai bunga mawar ini sudah pas dengan alasan bahwa kekentalannya sudah sama dengan selai-selai pada umumnya. Namun 22% responden beranggapan bahwa tekstur dari selai bunga mawar ini tidak pas dengan alasan bahwa teksturnya terlalu padat dan sulit untuk dioles pada roti, jika selai ini ingin dikonsumsi bersama roti atau makanan lain.
Kelebihan dari selai bunga mawar ini adalah produk selai ini masih belum banyak yang memproduksi di pasaran. Produk selai mawar ini juga menjadi salah satu cara baru untuk mengkonsumsi kandungan zat lain di dalam bunga mawar, yaitu vitamin B, E, K, tannin,geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid, pectin, polifenol, karotenoid, vanillin, stearopten, farnesol, phenyletanol, eugenol, nonilaldehida, dan feniletilalkohol. Di dalam Bunga mawar juga terdapat Antosian, yang merupakan salah satu zat pewarna alami berwarna kemerah-merahan yang larut dalam air dan tersebar luas di dunia tumbuh-tumbuhan.

4. KESIMPULAN

Dalam penelitian karya ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa bunga mawar  dapat dimanfaatkan untuk dijadikan selai yang mengandung banyak zat yang berguna bagi tubuh. Selai bunga mawar ini juga belum ada dipasaran sehingga selai ini menarik dan dengan rasa yang enak dan warnanya yang menarik sehingga banyak orang-orang yang ingin mencoba selai bunga mawar ini.

5. SARAN

Pada penelitian yang selanjutnya, diharapkan selai bunga mawar ini dapat diproduksi lebih banyak lagi sehingga dapat dipasarkan dan menjadikan bunga mawar sebagai bunga yang berguna juga bagi kesehatan pada tubuh. Dapat dilakukan pengecekkan kadar vitamin C, agar dapat diketahui berapakan kandungan vitamin C yang ada pada bunga mawar yg digunakan sebagai bahan pembuatan selai.

6. DAFTAR PUSTAKA
http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/25/budi-daya-mawar-potong-dalam-rumah-plastik/
http://tanaman.org/budidaya-bunga-mawar_177.htm
Rukmana, Rahmat. 1995. Mawar. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Soekarno dan Nampiah. 1990. Mawar. Jakarta : Penebar Swadaya.


No comments:

Post a Comment