PEMANFAATAN BUNGA MAWAR MERAH SEBAGAI BAHAN BAKU SELAI
Larasati
Eka Rahma
ABSTRAK
Karya ilmiah ini
bertujuan untuk mengetahui apakah bunga mawar dapat
dijadikan selai. Manfaat
dari menelitian ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar
bisa memanfaatkan bunga mawar sebagai selai, dapat membuat masyarakat lebih
kreatif dalam pengolahan bunga mawar dan juga dapat menambah nilai ekonomis
dari bunga mawar.
Metode
penelitian yang digunakan dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Langkah awal
yang dilakukan untuk penelitian ini adalah pemilihan
bunga yang baik kualitasnya untuk dijadikan selai kemudian diproses hingga
menjadi selai. Kemudian selai diuji cobakan kepada 45 responden. Hasil dari
penelitian ini adalah bunga mawar bisa
dijadikan selai yang mengandung mengandung zat-zat yang baik fungsinya bagi
tubuh.
Kata Kunci: Bunga mawar, selai
1. PENDAHULUAN
Bunga mawar merupakan
tanaman bunga hias dengan batang berduri, banyak ditanam di taman dan paling
banyak dijual di toko bunga sebagai bunga potong ataupun bunga tabur. Bunga ini
berharga karena keindahan dan aromanya, serta bermanfaat dan memiliki banyak
khasiat. Minyak maupun ekstraknya sudah sejak dulu digunakan dalam produk sabun
mandi, parfum, lotion kulit, dan obat-obatan. Mawar bisa ditemukan hampir di
semua negara di seluruh dunia, sehingga ia dijuluki sebagai “Ratu Segala Bunga
(Queen of Flower)” (Suryowinoto, 1997).
Banyak
orang yang mengetahui bunga mawar ini dan menjadikannya sebagai tanaman hias di
halaman rumah mereka. Tetapi tidak banyak yang mengetahui berapa banyak manfaat
dari bunga mawar. Bunga
mawar banyak mengandung vitamin C, B, E, K, tannin, geraniol, nerol,
sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid, pectin, polifenol, karotenoid,
vanillin, stearopten, farnesol, phenyletanol, eugenol, nonilaldehida, dan
feniletilalkohol. Di dalam Bunga mawar juga terdapat Antosianin, yang merupakan
salah satu zat pewarna alami berwarna kemerah-merahan yang larut dalam air dan
tersebar luas di dunia tumbuh-tumbuhan (http://klinikpengobatanalami.wordpress.com). Dari bunga mawar ini akan dibuat produk selai. Sebenarnya
produk selai mawar ini di luar negeri sudah ada yang memproduksi. Di Indonesia
kemungkinan sudah ada yang memproduksi namun tidak begitu familiar sehingga
produk ini sangat jarang bahkan tidak ada di pasaran. Industri pabrik besar pun
belum ada yang membuatnya.
Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dibuat selai berbahan
dasar bunga mawar. Alasan memilih membuat selai berbahan dasar bunga mawar ini
adalah agar masyarakat bisa lebih memaksimalkan manfaat zat-zat yang terkandung
dalam buga mawar dengan cara yang lebih mudah dan enak.
Modal yang diperlukan untuk membuat produk selai bunga mawar ini
tidak terlalu besar serta bahan mentah yang mudah didapat dan terjangkau,
sehingga penyediaan salah satu bahan mentah berupa bunga mawar relatif tidak
akan mengalami kesulitan (Hapsari, 2011).
2. METODE
PENELITIAN
Penelitian ini didesain secara
deskriptif kuantitatif. Pertama-tama akan dibuat produk selai berbahan dasar
kelopak bunga mawar, kemudian dilakukan penyebaran angket kepada responden
untuk mengetahui rasa, warna, aroma, dan tekstur dari selai tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa siswi
kelas X IPA berjumlah 45 responden. Sampel dari penelitian ini adalah mahkota
bunga mawar merah.
Adapun prosedur penelitian yang dilakukan
untuk pembuatan selai bunga mawar adalah:
a. Pemilihan Bunga yang Baik
Kualitasnya untuk Dijadikan Selai.
Pada tahap ini, bunga mawar dipilih yang berwarna terang dan
aroma khasnya kuat dan tidak dalam kondisi cacat ( dalam kondisi baik )Kemudian
dipisahkan kelopaknya dari tangkai dan daunnya. Kelopak bunganya lah yang akan
diolah lebih lanjut.
Tabel 1 : Standar Bahan Baku
Bunga Mawar
No
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah
warna selai menarik?
|
87%
|
13%
|
2.
|
Apakah
aroma selai sedap?
|
76%
|
24%
|
3.
|
Apakah
rasa selai enak?
|
96%
|
4%
|
4.
|
Apakah
tekstur selai pas?
|
78%
|
22%
|
b. Pencucian Bunga
Pencucian bunga, dilakukan menggunakan air mengalir
berasal dari PDAM.
c. Penghalusan Bunga Mawar
Kelopak bunga yang sudah dipilih dan dicuci, dihaluskan
dengan blender dengan ditambah air matang untuk mempermudah proses pelumatan.
d. Pemasakan dan Sterilisasi
Sebelum dicampur dengan gula, hasil blenderan Bunga
dimasak terlebih dahulu selama 10 menit pada suhu konstan ± 50 oC. yang penting
tidak terlalu panas agar kandungan didalam bunga mawar tidak hilang. Tujuan
proses pemasakan ini untuk membunuh mikroba. Selain itu pemasakan hasil
blenderan bunga dalam waktu yang lama dan suhu tinggi dapat merusak
komponen-komponen yang memberi rasa dan aroma khas pada bunga.
e. Penambahan Gula, Gelatin
dan Asam Sitrat
Penambahan gula dilakukan dengan menambahkan sedikit demi
sedikit gula, gelatin dan asam sitrat ke dalam proses pemasakan hasil blenderan
bunga
f. Pengemasan
Setelah pembuatan produk selai mawar selesai
baru dilakukan pengemasan produk dan siap untuk dikonsumsi.
Hasil yang didapatkan dari penyebaran angket kepada
responden kemudian dihitung dan diubah ke dalam bentuk persentase. Lalu hasil
tersebut akan dibahas secara deskriptif dan dapat ditarik kesimpulan dari
penelitian yang dilakukan.
3. PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil penelitian ini dengan menggunakan angket tertutup dan menguji cobakan
selai bunga mawar kepada 45 responden siswa kelas X IPA, maka didapatkan
presentase sebagai berikut:
No.
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah warna selai menarik?
|
87%
|
13%
|
2.
|
Apakah aroma selai sedap?
|
76%
|
24%
|
3.
|
Apakah rasa selai enak?
|
96%
|
4%
|
4.
|
Apakah tekstur selai pas?
|
78%
|
22%
|
Berdasarkan
hasil perhitungan presentase angket dapat dilihat bahwa, 87% responden
menyatakan bahwa warna selai bunga mawar ini menarik dengan alasan bahwa warna
selai merah menarik dan segar seperti warna pada bunga mawar aslinya. Sedangkan
13% responden lainnya beranggapan bahwa selai bunga mawar ini memiliki warna
yang tidak menarik dengan alasan warna terlalu merah pada selai mawar terlalu
gelap sehingga tidak menarik. Sebanyak 76% responden beranggapan bahwa selai
bunga mawar ini memiliki aroma yang sedap dengan alasan saat dicium, selai
beraroma manis dan asam segar sehingga menggugah responden untuk memakannya.
Namun 24% responden lainnya beranggapan bahwa aroma selai bunga mawar ini tidak
sedap dengan alasan bahwa responden kurang menyukai aroma asam yang terdapat
pada selai mawar ini. kemudian sebanyak 96% responden beranggapan bahwa selai
bunga mawar ini memiliki rasa yang enak dengan alasan bahwa campuran rasa manis
dan asam pada selai sudah pas dan membuat selai enak untuk dikonsumsi, dan 4% responden beranggapan bahwa rasa selai bunga
mawar ini tidak enak dengan alasan bawa rasa asam pada selainya terlalu asam.
Lalu 78% responden beranggapan bahwa tekstur dari selai bunga mawar ini sudah
pas dengan alasan bahwa kekentalannya sudah sama dengan selai-selai pada
umumnya. Namun 22% responden beranggapan bahwa tekstur dari selai bunga mawar
ini tidak pas dengan alasan bahwa teksturnya terlalu padat dan sulit untuk
dioles pada roti, jika selai ini ingin dikonsumsi bersama roti atau makanan
lain.
Kelebihan
dari selai bunga mawar ini adalah produk selai ini masih belum banyak yang
memproduksi di pasaran. Produk selai mawar ini juga menjadi salah satu cara
baru untuk mengkonsumsi kandungan zat lain di dalam bunga mawar, yaitu vitamin
B, E, K, tannin,geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid,
pectin, polifenol, karotenoid, vanillin, stearopten, farnesol, phenyletanol,
eugenol, nonilaldehida, dan feniletilalkohol. Di dalam Bunga mawar juga
terdapat Antosian, yang merupakan salah satu zat pewarna alami berwarna
kemerah-merahan yang larut dalam air dan tersebar luas di dunia
tumbuh-tumbuhan.
4. KESIMPULAN
Dalam
penelitian karya ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa bunga mawar dapat dimanfaatkan untuk dijadikan selai yang
mengandung banyak zat yang berguna bagi tubuh. Selai
bunga mawar ini juga belum ada dipasaran sehingga selai ini menarik dan dengan
rasa yang enak dan warnanya yang menarik sehingga banyak orang-orang yang ingin
mencoba selai bunga mawar ini.
5. SARAN
Pada penelitian yang
selanjutnya, diharapkan selai bunga mawar ini dapat diproduksi lebih banyak
lagi sehingga dapat dipasarkan dan menjadikan bunga mawar sebagai bunga yang
berguna juga bagi kesehatan pada tubuh. Dapat dilakukan pengecekkan kadar vitamin C,
agar dapat diketahui berapakan kandungan vitamin C yang ada pada bunga mawar yg
digunakan sebagai bahan pembuatan selai.
6. DAFTAR PUSTAKA
http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/25/budi-daya-mawar-potong-dalam-rumah-plastik/
http://tanaman.org/budidaya-bunga-mawar_177.htm
Rukmana,
Rahmat. 1995. Mawar. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Soekarno
dan Nampiah. 1990. Mawar. Jakarta : Penebar Swadaya.
No comments:
Post a Comment