Friday, January 10, 2014

PENGARUH BAHAN KIMIA

PENGARUH BAHAN KIMIA PADA PENGHARUM RUANGAN DAN OBAT NYAMUK SEMPROT TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KONSENTRASI MENCIT
Raka Adhitya Syahputra(9974674840)
Abstrak
PENGARUH BAHAN KIMIA PADA PENGHARUM RUANGAN DAN OBAT NYAMUK SEMPROT TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KONSENTRASI MENCIT
Raka Adhitya Syahputra(9974674840)
Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya efek negatife dari penggunaan produk berbahan kimia (pengharum ruangan dan obat nyamuk semprot) terhadap kesehatan. Kajian teori yang terdapat dalam penelitian ini adalah ada 2 yaitu teori tentang produk kimia pengharum ruangan dan produk kimia obat nyamuk semprot.
Penelitian ini didesain secara kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen, dengan variabel bebas berupa bahan kimia pada pengharum ruangan dan obat nyamuk semprot dan variabel terikat berupa mencit yang diberi perlakuan yaitu diberi bahan kimia dari pengharum ruangan dan obat nyamuk semprot. Dalam penelitian ini juga digunakan variabel terkontrol berupa mencit yang tidak diberi perlakuan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa bahan kimia yang dipakai untuk percobaan dapat berpengaruh bila diberikan pada konsentrasi yang tinggi dan secara berlanjut.
Kata Kunci: Bahan Kimia, Tingkat Konsentrasi, Mencit


1.      Pendahuluan
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu menggunakan bahan kimia berbahaya untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari seperti mencuci, membersihkan ruangan, membersihkan tubuh kita, dan pewangi, dan masih banyak lagi. Contohnya seperti pembasmi serangga, pengharum ruangan, spray cleaner, pemutih pakaian.
Sebagian besar dari produk tersebut digunakan oleh masyarakat setiap hari dan dalam jangka waktu yang lama. Produk-produk tersebut memang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, namun penggunaannya yang berlebihan dan terlalu sering juga dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya adalah penurunan tingkat konsentrasi yang bisa berdampak kepada pelajar, misalnya jika konsentrasi para pelajar menurun maka akan berakibat prestasi menurun dan kesehatan pun juga bisa menurun. Penurunan pernafasan yang bisa berdampak kepada paru-paru kita, misalnya bisa mengakibatkan sulit dalam bernafas, bisa menimbulkan kanker jika terlalu sering dibiasakan penggunaannya.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibuktikan adanya efek negatif dari penggunaan produk berbahan kimia dalam jangka waktu yang lama terhadap kesehatan manusia, dengan cara melihat pengaruh produk kimia pada pengharum ruangan dan obat nyamuk semprot terhadap penurunan tingkat konsentrasi mencit. 

2.      Metodologi Penelitian

Instrumentasi Penelitian

Bahan: 
Obat nyamuk semprot, pengharum ruangan semprot, 2 kardus, makanan mencit, stopwatch
Alat:
Kain, kandang, labirin, gunting , selotip



Prosedur Penelitian

Dari data yang diambil, kemudian hasil perhitungan ditulis ke dalam tabel penelitian.
Bahan
Kimia
Mencit
Dalam menit
Rata-rata
Hari ke 0
Hari ke 2
Hari ke 4
Hari ke 6
Hari ke 8
Hari ke
10
Kontrol
Mencit 1







Mencit 2







Obat
nyamuk
semprot
Mencit 3







Mencit 4







Pengharum ruangan
Mencit 5







Mencit 6








Dan ditulis aktivitas mencit secara deskriptif ke dalam tabel berikut.
Bahan
Kimia
Mencit
Aktivitas Mencit
Hari ke 0
Hari ke 2
Hari ke 4
Hari ke 6
Hari ke 8
Hari ke
10
Kontrol
Mencit 1






Mencit 2






Obat
nyamuk
semprot
Mencit 3






Mencit 4






Pengharum ruangan
Mencit 5






Mencit 6








3.      Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian
Bahan
Kimia
Mencit
Dalam menit
Rata-rata
Hari ke 0
Hari ke 2
Hari ke 4
Hari ke 6
Hari ke 8
Hari ke
10
Kontrol
Mencit 1
06:23
01:27
02:13
01:29
01:23
00:59
2:19
Mencit 2
08:18
15:30
04:33
02:40
01:51
02:04
5:49
Obat
nyamuk
semprot
Mencit 3
07:42
24:57
05:37
04:16
03:58
01:42
8:02
Mencit 4
09:08
25:49
16:08
11:16
04:20
04:11
11:49
Pengharum ruangan
Mencit 5
08:27
25:46
26:05
23:12
05:18
01:34
15:04
Mencit 6
07:11
25:33
20:40
16:14
06:53
05:02
13:36

Bahan
Kimia
Mencit
Aktivitas Mencit
Hari ke 0
Hari ke 2
Hari ke 4
Hari ke 6
Hari ke 8
Hari ke
10
Kontrol
Mencit 1
Normal
Lebih aktif karena lebih cepat jalannya
Aktif,  jalannya tidak secepat hari sebelumnya
Aktif, lebih cepat jalannya
Aktif, lebih cepat jalannya
Aktif, jalan dan reaksinya lebih cepat
Mencit 2
Normal
Aktif tetapi mencoba untuk melewati sekatan  labirin
Menjadi  lebih aktif karena tidak mencoba untuk melewati sekatan labirin
Lebih aktif, jalannya lebih cepat
Aktif, lebih cepat jalannya
Aktif, tetapi tidak secepat hari sebelumnya
Obat
nyamuk
semprot
Mencit 3
Normal
Reaksi mencit  lebih lama, 2 menit pertama terlihat terdisorientasi
Menjadi lebih aktif, karena mencit jalannya lebih cepat
Aktif, karena jalannya lebih cepat
Aktif, jalannya lebih cepat
Aktif, jalannya lebih cepat
Mencit 4
Normal
Reaksi mencit  lebih lama, 2 menit pertama terlihat terdisorientasi
Menjadi lebih aktif, karena reaksinya lebih cepat
Sedikit lebih aktif, jalannya sedikit lebih cepat
Aktif, jalannya lebih cepat
Sedikit lebih aktif, jlannya sedikit lebih cepat
Pengharum ruangan
Mencit 5
Normal
Reaksi mencit  lebih lama karena terlihat terdisorientasi
Reaksinya semakin menurun karena 2 menit pertama diam ditempat
Sedikit lebih aktif, karena jalannya sedikit lebih cepat
Lebih aktif dan reaksi semakin cepat
Aktif, karena jalannya lebih cepat
Mencit 6
Normal
Reaksi mencit  lebih lama karena terlihat terdisorientasi
Menjadi sedikit lebih aktif, masi sedikit terdisorientasi
Menjadi aktif, reaksinya lebih cepat
Menjadi lebih aktif, jala
Aktif, lebih cepat jalannya



Pembahasan
Untuk mencit kontrol, kedua mencit mengalami perlambatan waktu yaitu di hari ke 4 untuk mencit 1 dan hari ke 2 untuk mencit kedua dikarenakan mencit tidak berjalan sesuai dengan jalur labirin melainkan berusaha untuk meloncati dinding labirin. Namun setelah itu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan labirin kembali menurun (semakin cepat) hal tersebut dikarenakan mencit sudah mengenal atau hafal dengan jalur labirin.
Untuk mencit yang diberi perlakuan obat nyamuk semprot, kedua mencit mengalami perlambatan waktu untuk menyelesaikan jalur labirin yaitu di hari ke 2, dan perlambatan waktu dari hari ke 0 sampai hari ke 2 sangat drastis. Hal tersebut dikarenakan di hari ke 2, mencit sudah mendapat perlakuan obat nyamuk semprot sehingga konsentrasi mencit menjadi terganggu. Namun di hari-hari setelahnya, waktu yang dibutuhkan untuk meyelesaikan labirin kembali menurun (semakin cepat) hal tersebut dikarenakan selain mencit sudah mengenal jalur, mencit pun sudah mulai sedikit demi sedikit beradaptasi terhadap efek bahan kimia yang ada pada obat nyamuk semprot.
Untuk mencit yang diberi perlakuan pengharum ruangan, kedua mencit mulai mengalami perlambatan waktu untuk menyelesaikan jalur labirin yaitu pada hari ke 2, dan perlambatan waktu dari hari ke 0 sampai hari ke 4 sangat drastis. Hal tersebut dikarenakan di hari ke 2, mencit sudah mendapat perlakuan pengharum ruangan sehingga konsentrasi mencit terganggu. Namun pada hari-hari selanjutnya, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan labirin menurun (semakin cepat) hal tersebut dikarenakan mencit sudah mengenal jalur, mencit pun sudah mulai beradaptasi terhadap efek bahan kimia yang ada pada pengharum ruangan.
Namun bisa dilihat bahwa pada hari yang sama antara mencit kontrol dan mencit yang mendapat perlakuan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jalur labirin masih lebih cepat mencit kontrol daripada mencit yang diberi perlakuan.

Pada mencit kontrol, mencit masih aktif secara fisik karena masih bisa berusaha memanjat dinding labirin. Selain itu pada mencit yang diberi perlakuan, tidak terjadi aktivitas fisik seaktif pada mencit kontrol, hal tersebut dapat dilihat karena pada mencit yang diberi perlakuan tidak berusaha untuk memanjat dinding labirin.
Pada umumnya keracunan zat pewangi di tandai oleh beberapa gejala berikut berdasarkan departemen kesehatan di Kanada pada tahun 1990. Yaitu, mata berair, penglihatan berganda, bersin, sesak nafas, alergi ringitis, sinusitis, tin­nitus, pusing, vertigo, batuk, bronkitis, sulit bernafas, sesak nafas, asma, anafilaksis, migrain, disorientasi, kehilangan ingatan bertahap, ketegangan, alergi akut, kemurungan, perubahan tingkah laku, memar pada kulit, peradangan otot dan sendi, sakit, lemah, denyutan jantung yang tidak teratur atau lebih cepat.
Untuk bahan kimia obat nyamuk semprot, pengaruhnya adalah berdaya racun sangat tinggi, bersifat karsinogen, dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem pernapasan dan jantung, berpotensi menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan organ, merusak kemampuan reproduksi, mengaburkan penglihatan, menghasilkan keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan badan lemah.
Adanya zat kimia yang terkandung dalam pengharum ruangan dan obat nyamuk semprot dapat menurunkan atau menimbulkan kerusakan pada fungsi tubuh pemakainya. Akibat penurunan fungsi tubuh tersebut, juga dapat berdampak terhadap penurunan konsentrasi, sehingga secara tidak langsung pemberian atau penggunaan produk-produk kimia tersebut dalam jangka waktu yang lama dan secara terus menerus dapat menurunkan tingkat konsentrasi pemakainya.
Pada percobaan yang dilakukan, efek negatif dari pemberian bahan kimia yang terkandung dalam obat nyamuk semprot dan pengharum ruangan pada mencit belum terlalu terlihat. Hal tersebut disebabkan oleh waktu percobaan yang kurang lama. Namun adanya efek negatif masih terlihat dengan terjadinya sedikit gangguan konsentrasi pada mencit untuk menyelesaikan labirin.

4.      Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapat kesimpulan bahwa bahan kimia yang dipakai untuk percobaan dapat berpengaruh bila diberikan pada konsentrasi yang tinggi dan secara berlanjut. Dari hasil penelitian yang dilakukan, efek yang timbul dari bahan kimia masih kecil karena waktu percobaan kurang lama serta masih sedikit sekali pengetahuan dan literatur tentang mencit, sehingga timbul kesalahan dalam memelihara mencit dan berpengaruh terhadap penelitian ini.

5.      Saran

Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk:
  -Membuat labirin yang lebih sempurna.
  -Untuk penelitian yang lebih sempurna, dibutuhkan waktu yang lebih panjang.
  -Saat pelaksanaan penelitian, mencit harus dalam kondisi lapar.
  -Mengetahui metode penelitian yang lebih sempurna.
  -Pemberian makanan pada mencit cukup sehari dua kali (pagi dan malam).

6.      Daftar Pustaka

-http://www.bapelkescikarang.or.id(diakses pada 6 November 2013, 19:06 WIB)
-http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Tikus.pdf(diakses pada 6 November 2013, 19:15 WIB)
-Lane-Petter, W. 1976. The laboratory mouse. Dalam Hume, C.W. (ed). The UFAW handbook on care and management of laboratory animals. Churchill Livingstone, New York: ix+ 706p
-Pratiwi, Rinie, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning, Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, kelas VIII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.




No comments:

Post a Comment