Friday, January 10, 2014

Persepsi Ke Dalam Toleransi Beragama

 Persepsi Ke Dalam Toleransi Beragama Pemikiran Imam Khomieni

 Kumail Bagus Afzal

ABSTRAK
Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui Persepsinya ke dalam toleransi beragama pimikiran Imam Khomeini dan Untuk mengetahui dampak kepemimpinan Imam Khomeini di Indonesia menurut  diplomat kementerian luar negerit Mehdi Hussain. Karena Ayatulloh Imam Khomieni merupakan tokoh besar dalam sejarah dan di idolakan oleh banyak masyarakat di dunia, Mehdi Hussain merupakan salah satu penggemar Khomeini dan pada saat itu juga penulis mewawancarai beliau untuk meminta presepsi beliau tetang pimikiran Imam Khomeini.


Kata kunci: Persepsi, Khomaeni, Perkembangan, Perkembangan Islam



1.      PENDAHULUAN

Revolusi Islam Iran Merupakan suatu revolusi yang mengubah Iran dari Monarki di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi, menjadi Republik Islam yang dipimpin oleh Ayatullah Agung Ruhollah Khomeini, pemimpin revolusi dan pendiri dari Republik Islam. Revolusi ini berhasil mengubah peta politik tidak hanya di Iran tapi juga di kawasan timur tengah bahkan dunia.
Begitu besarnya pengaruh Revolusi ini sampai-sampai turut mempengaruhi maraknya gerekan ke islaman di dunia Islam tak terkecuali di Indonesia.Atas dasar itu guna mengetahui lebih jauh tentang sejauh mana dampak revolusi islam Iran terhadap perkembangan gerekan islam di tanah air perlu dikaji lebih jauh tentang masalah tersebut.
Imam Khomeini meyakini hukum dan ajaran Islam sebagai kumpulan undang-undang dan aturan ilahi yang diturunkan untuk membimbing manusia dalam kehidupan. Karena itu, ajaran ini menjamin kebahagiaan umat manusia. Islam sudah mengatur semua hal yang menyangkut kehidupan. Imam Khomeini menyatakan bahwa ajaran Islam memiliki target dan cita-cita yangsangat agung. Seluruh ajaran Islam, menurut beliau, dimaksudkan untuk membentuk manusia yang sempurna dan mulia.
Umat Islam ini sudah memiliki peranan yang besar dalam kehidupan bernegara di Indonesia, namun masih kurang mampu untuk menselaraskannya dengan kehidupan beragama. Karena itu, peningkatan moralitas umat Islam Indonesia harus digencarkan kembali melalui pembaharuan-pembaharuan yang sifatnya tidak bertentangan dengan dasar-dasar Islam dan di lain pihak juga dapat membentuk karakter Bangsa Indonesia yang mayoritas adalah muslim ini.
Berdasarkan pengamatan diatas maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana pemikiran Imam Khomaeni terhadap perkembangan Islam di Indonesia terutama melihat hubungan diplomasi yang baik antara Indonesia dan Iran.

2.      METODE PENELITIAN

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari masyarakat yang diteliti. Sedangkan Rosenberg, Morris memberikan dua pengertian metode deskriptif, yaitu : “(1) mendeskripsikan gejala-gejala a yang diteliti, (2) Mempelajari hubungan antara gejala-gejala yang diteliti.” (www.blogspotmu2.com)

Metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data itu. Penelitian deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu.
                                     
Setelah metode ditetapkan, berikutnya ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, data yang diambil adalah data deskriptif kualiatif, yaitu data yang tidak dapat dinyatakan atau diukur melalui angka. Data seperti ini biasanya berhubungan dengan deskripsi dan interpretasi akan suatu fenomena, dimana data-data seperti ini seringkali didapatkan melalui wawancara mendalam atau usaha dengar pendapat dan diskusi dengan pihak tertentu.

3.  HASIL PENELITIAN DAN         PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus tahun 2013 di kedutaan Iran yang berada di daerah Jakarta pusat.Pengalian informasi dilakukan dengan cara wawancara kepada Mehdi Hussain. Beliau adalah ambassador Iran untuk Indonesia dan telah berkarir sebagai diplomat kementerian luar negeri Republik Islam Iran. Sebelum berkarir di Indonesia, Beliau menjabat sebagai diplomat di kedutaan Iran di Ceko, kemudian dialih tugaskan di kantor perwakilan Tetap Iran di PBB, Jenewa, kemudian di Swiss.

Menurut Mehdi Hussain Ayatulloh Imam Khomieni adalah satu tokoh besar di dunia dan beliau pun berpendapat kalau Imam Khomieni sosok pemimpin spiritual dan tokoh agama yang kharismatik. Beliau pun dikenal sebagai sosok pemimpin yang pemberani.

Salah satu pemikiran utama Imam Khomeini di bidang politik adalah pandangan bahwa agama tidak bisa dipisahkan dari politik. Menurutnya, Islam dan politik adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Imam Khomeini berkeyakinan bahwa kehidupan bernegara tidak bisa dipisahkan dengan agama. Karena itu, dasar negara Republik Islam Iran yang didirikan Imam Khomeini berdasarkan pada Islam.

Hanya saja pemikiran Islam yang dikembangkan oleh Imam Khomeini berdasarkan pada tradisi keilmuan Syiah yang masih mempertahankan ijtihad. Karena itu, pemikiran Islam yang digagas oleh Imam Khomeini lebih dinamis dan mampu menjawab tantangan zaman. Hal ini berbeda dengan Sunni yang telah secara resmi menutup pintu ijtihad.

Menurut Imam Khomeini, suatu negara yang berdasarkan pada syariat Islam harus dipimpin oleh seorang  faqih yang bukan hanya memiliki kecakapan dalam bidang politik dan pemerintahan tetapi juga menguasai secara mendalam ilmu-ilmu keislaman. Pandangan politik Imam Khomeini ini kemudian lebih dikenal sebagai teori wilayatul-faqih, atau kepemimpinan seorang faqih.

Sebagaimana yang kita singgung sebelumnya, Imam Khomeini bukan hanya seorang pemimpin revolusi tetapi juga seorang ulama dan pemimpin spiritual yang menjadi panutan masyarakat Iran. Beliau adalah seorang pemimpin yang telah menggariskan arah kehidupan berbangsa dan bernegara Iran menuju cita-cita Islam.

Sebagai seorang ulama, sekaligus pemimpin politik Imam Khomeini memberikan pengaruh besar terhadap rakyatnya. Pesan keadilan dan semangat kebebasan menentang kezaliman yang selalu disuarakan Imam Khomeini menjadi salah satu motor penggerak bangsa Iran.

Salah satu pesan utama Imam Khomeini terhadap rakyat Iran adalah seruan untuk tidak pernah       takut terhadap siapapun kecuali kepada Tuhan.  Pesan inilah yang kemudian menjadi modal bagi bangsa Iran untuk berjuang menentang segala bentuk kezaliman negara-negara adidaya tanpa harus merasa takut dan kehilangan rasa percaya diri. Tentu saja konsekuensi berikutnya dari sikap semacam itu adalah tumbuhnya semangat kemandirian dan pantang menyerah.

Rahasia lain kesuksesan bangsa Iran pasca Revolusi Islam adalah sikap sabar dan konsekuen dalam memegang prinsip. Karena itu, kendati sejak pasca revolusi, rakyat Iran selalu berada di bawah tekanan dan embargo negara-negara besar. Namun hal itu jutsru berhasil mereka ubah menjadi peluang untuk mewujudkan kemandirian dalam hidup berbangsa dan bernegara. Tak heran jika saat ini bangsa Iran berhasil mencapai beragam kemajuan di berbagai bidang mulai di bidang teknologi nuklir, nanoteknologi, persenjataan, kedokteran, dan berbagai bidang keilmuan lainnya.

Selain tentang Imam Khomeini, Mehdi Hussain juga memberikan penilaian terhadap Islam di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan oleh sejarah, Islam masuk ke Indonesia melalui  jalan damai dan jalur perdagangan. Karena itu corak Islam yang berkembang di Indonesia lebih terbuka dan moderat. Selain itu, watak dasar masyarakat Indonesia yang ramah dan terbuka juga turut berperan dalam memberikan warna Islam yang berkembang di negara ini. Gerakan-gerakan radikal di kalangan muslim Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini, lebih disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang sengaja diciptakan untuk kepentingan politik tertentu.

Pada dasarnya Islam di Indonesia tidak berbeda dengan Islam di Iran. Islam yang berkembang di Indonesia merupakan corak Islam yang mengedepankan sikap-sikap moderat. Begitu halnya dengan gaya pemikiran Islam di Iran juga lebih bersifat terbuka dan moderat.

Terkait dengan hubungan antara Indonesia dengan Iran, Mehdi Hussein. menyatakan bahwa keberadaan Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia tentu memiliki posisi yang istimewa di mata Iran. Selama ini hubungan kedua negara berjalan dengan baik dan terus meningkat baik di bidang politik maupun ekonomi. Hanya saja saat ini perlu juga dikembangkan hubungan people to people di tingkat masyarakat kedua negara. Karena itu upaya peningkatan hubungan bilateral di bidang pariwisata dan budaya perlu dikembangkan lebih jauh untuk menjembatani hubungan antar-masyarakat Indonesia dan Iran.




4. KESIMPULAN
     Dari pembahasan dan data yang sudah dijelaskan sebelumnya, Dapat disimpulkan bahwa pendapat Mehdi Hussain tentang pemikiran imam Khomaeni adalah bahwa adalah sosok pemimipin spiritual dan tokoh agama yang kharismatik. Adapun pemikiran utama Imam Khomeini adalah di bidang politik..Pandangan beliau yang meyakini bahwa agama tidak bisa dipisahkan dari politik.

Pendapatnya Mehdi Hussain tentang Islam di Indonesia:  Islam masuk ke Indonesia    melalui  jalan damai dan jalur perdagangan Karena itu Islam yang berkembang di Indonesia lebih terbuka dan moderat. Selain itu, watak dasar masyarakat Indonesia yang ramah dan terbuka juga turut berperan dalam memberikan warna Islam yang berkembang di negara ini. Kalaupun mungkin akhir-akhir ini muncul gerakan-gerakan di kalangan muslim Indonesia, hal-hal  itu lebih disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang sengaja diciptakan untuk kepentingan politik tertentu.

Perbedaan Islam di Iran maupun di Indonesia tidak ada perbedaanya tapi hanya kalau Islam di Indonesia lebih bercorak dan mengedepankan sifat-sifat moderat, Sedangkan Islam di Iran lebih bersifat terbuka dan juga moderat.


5. SARAN
Untuk karya ilmiah ini Penulis agak kesulitan dalam mendapatkan data-data karena judul karya ilmiah diubah-ubah dan karena data-data diambil dengan Cara wawancara. Lalu disimpulkan dan diambil point-point pendapat Mehdi Hussain tentang pimikiran Imam Khomeini Terhadap Pemikiran Imam Khomieni,

Saran saya untuk umat Islam Indonesia itu untuk melebihi bertoleransi kepada agam Islam lainya atau bisa dibilang lebih terbuka terhadap Islam yang berbeda-beda, Cara beribadahnya dan yang lainya. Dan untuk peneliti lainya agar lebih memperbanyak data lagi tentang pemikiran Imam Khomaeni


6. DAFTAR PUSTAKA

      [4] hubungan antara persepsi siswa tentang fasil














                               









No comments:

Post a Comment