PEMANFAATAN TREADMILL MANUAL SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI KINETIK
Aisya Savitri
Abstrak
PEMANFAATAN TREADMILL MANUAL
SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI KINETIK
Karya
ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui
apakah treadmill
manual dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik energi kinetik. Selain itu penelitian ini juga untuk
mengetahui dapatkah pembangkit listrik energi kinetik yang didapat dari treadmill
dapat dijadikan pembangkit listrik alternatif.
Penelitian
ini didesain secara eksperimental, dengan variabel bebas berupa durasi berlari dan variabel terikat berupa tegangan, arus, daya, dan
energi listrik yang dihasilkan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan 3 durasi yang berbeda yaitu 10, 20, dan 30
menit dengan
kecepatan yang sama yaitu 6 km/h.
Prosedur penelitian dilakukan setelah terakitnya alat dan melakukan gerak lari.
Gunakanlah multitester untuk mengetahui tegangan dan arus yang dihasilkan lalu
amati hasilnya. Hasil dari
penelitian ini adalah bahwa treadmill manual dapat dijadikan pembangkit listrik energi kinetik dan
dapat dijadikan pembangkit listrik alternatif.
Selain itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar durasi dan kecepatan melakukan
gerak lari maka daya yang dihasilkan akan semakin besar.
Kata Kunci : Treadmill Manual, Listrik, Energi Kinetik.
1. Pendahuluan
Kesehatan menurut badan
kesehatan dunia WHO (World Health
Organization), adalah terpenuhinya suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani
dan sosial ekonomi. Apabila salah satu faktor tersebut tidak dapat terpenuhi
maka kita belum bisa diartikan sejahtera dan apabila 3 faktor tersebut juga
kurang atau tidak lengkap akan mempengaruhi kesehatan kita. (Ismail, 2012)
Olahraga
memang menjadi suatu kebutuhan pokok manusia, karena dengan berolahraga
kesehatan jasmani kita akan terjaga. Pada dasarnya organ tubuh kita seperti
halnya jantung, paru - paru, hati, ginjal, dan lainnya. Harus selalu dilatih
agar dapat bekerja dengan sempurna dan tetap menjaga kesehatannya dengan cara
berolahraga.
(http://olahragamendunia.blogspot.com/2013/03/olahraga-memang-menjadi-suatu-kebutuhan.html)
Kebutuhan terhadap sumber energi terutama energi
listrik, mendorong munculnya banyak variasi sumber pembangkit. Terlebih adanya
desakan untuk menciptakan sumber pembangkit ramah lingkungan, menjadi salah
satu faktor pendorong untuk mencari sumber energi lain selain bahan bakar
fosil. Salah satu yang saat ini sedang ramai adalah pembangkit dengan konsep renewable energy yang umumnya sudah
banyak dikembangkan di negara - negara maju. (http://www.tamoranews.com/2011/11/salah-satu-prinsip-pembangkit-listrik.html)
Pada dasarnya energi kinetik adalah sumber tenaga
alami yang ada dimana-mana, aman dan murah. Untuk daerah yang padat dan banyak
penduduknya, sumber tenaga listrik yang tepat adalah yang bersumber dari
pergerakan banyak orang, atau berhubungan dengan kegiatan banyak orang yang
memicu tenaga kinetik yang bisa untuk memasok tenaga listrik untuk sebuah
pembangkit listrik tenaga kinetik. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik
tenaga matahari angin dan nuklir, jelas pembangkit listrik tenaga kinetik yang
lebih unggul untuk daerah perkotaan. (Mirza, 2013)
Berdasarkan faktor faktor yang sudah
disebutkan, akan dilakukan penelitian tentang pemanfaatan treadmill
manual sebagai pembangkit listrik tenaga kinetik.
2.
Metodologi Penelitian
Instrumentasi
Penelitian
Alat :
Treadmill manual, dinamo 12v, accumulator 12v, multitester, gunting.
Bahan :
Belt / karet, kabel, tape, lem, papan.
Prosedur Penelitian
1. Siapkan
lilitan belt / karet
2. Pasangkan
lilitan belt / karet dari treadmill manual ke dinamo
3. Sambungkan
kabel dari dinamo ke multitester
4. Sambungkan
kabel dari multitester ke accumulator
5. Lakukanlah gerak lari sesuai durasi yang
ditentukan
6. Amati hasil
tegangan dan kuat arus dari multitester
3. Hasil
dan Pembahasan
Pembahasan
Durasi (menit)
|
Kuat Arus (I)
|
Tegangan (V)
|
Energi Yang Dihasilkan (kJ)
|
Daya Listrik Yang Dihasilkan
(KWh)
|
10
|
5
|
2.1
|
6.3
|
0.00175
|
20
|
5
|
2.4
|
14.4
|
0.004
|
30
|
5
|
2.6
|
23.4
|
0.0065
|
Pembangkit
listrik dengan menggunakan treadmill
sebagai media penghasil energi kinetik ini diawali dengan menyambungkan roda
yang terdapat di treadmill dengan
roda yang terdapat pada dinamo dengan karet/belt.
Setelah kedua roda hubungkan sambungkan kabel dari dinamo ke accumulator dengan kutub yang bersilangan.
Lakukanlah gerak lari sesuai durasi berolahraga yang sudah ditentukan yaitu 10,
20, dan 30 menit. Untuk mengetahui kuat arus dan tegangan yang dihasilkan,
gunakanlah multitester.
Pada dasarnya terdapat
tiga macam hubungan roda roda yaitu sepusat, bersinggungan, dan terhubungkan
oleh belt (tali atau rantai). Yang
membedakan ketiga jenis tersebut adalah kecepatan sudut dan arah putar kedua
roda. Karet yang menghubungkan antara dinamo dan roda treadmill adalah jenis hubungan roda-roda terhubungkan oleh sabuk.
Untuk mencari rpm atau rotation per-minute pada dinamo bisa
dicari sebagai berikut:
Sementara untuk mencari rpm
roda pada treadmill dapat dicari sebagai
berikut:
Dimana 1666,66 didapat dari jarak yang ditempuh dengan
treadmill dalam satuan cm setiap menitnya, dan 6,28 serta 25,12 didapat dari
keliling masing masing roda dimana radian roda berturut-turut adalah 1 dan 4 dalam
satuan cm. sehingga perbandingan rpm
dari roda treadmill dan dinamo adalah
1:4 yang berarti bahwa setiap roda treadmill
berputar satu kali, roda pada dinamo sudah berputar 4 kali lebih banyak dari
roda di treadmill.
Durasi yang digunakan
dalam penelitian ini sesuai dengan anjuran para peneliti dari Queen’s University di Ontario, Kanada.
Yaitu berolahraga selama 150 menit dan menyamakan dengan kemampuan seseorang
berolahraga perharinya. Durasi olahraga selama 150 menit dapat dilakukan
bertahap setiap harinya. Bila kita berolahraga 30 menit setiap harinya kita
akan memenuhi kebutuhan 150 menit berolahraga, namun juga bisa dilakukan dengan
berolahraga dengan pola sebagai berikut:
1. 30 menit selama 3 hari,
20 menit selama 3 hari, dan 10 menit selama 1 hari.
2. 30 menit selama 2 hari,
20 menit selama 4 hari dan 10 menit selama 1 hari.
Pola berolahraga tentunya bebas dan
menyesuaikan dengan kemampuan perorangan tetapi total durasi selama satu minggu
harus sama dengan atau lebih dari 150 menit agar terhindar dari penyakit
seperti sakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan
obesitas.
Dari hasil
proses percobaan di atas maka dilakukan penelitian untuk memastikan keefektifan
treadmill sebagai pembangkit listrik
tenaga kinetik. Data pengamatan yang didapatkan dibedakan dalam 3 durasi yang
berbeda yaitu, 10, 20, dan 30 menit. Untuk percobaan 10, 20, dan 30 volt
dihasilkan 2.1, 2.4, dan 2.6 volt secara berturut-turut dan 5 ampere karena
menggunakan kecepatan yang sama yaitu 6 km/h.
Namun
KWh berbeda karena
menggunakan rumus dimanaadalah voltase atau tegangan, i
adalah kuat arus listrik danadalah waktu dalam
satuan jam. Maka hasil untuk perkalian tegangan dan kuat arus mengeluarkan daya
yang sama yaitu 10.5 watt.
Hasil yang sudah
didapat harus di ubah kedalam bentuk energi dengan satuan kilowatt untuk
mencari kWh. Maka hasilnya adalah
10.5 x 10-3 atau 0.0105 kW. Durasi berlari yaitu 10, 20, dan 30
menit harus diubah kedalam satuan jam. Maka akan diperoleh 1/6,
1/3, dan 1/2 jam. Hasil daya listrik
dari tiap tiap percobaan dijabarkan menurut proses berikut untuk durasi 10, 20,
dan 30 menit secara berturut-turut dalam satuan kWh:
Untuk mengetahui energi
yang dihasilkan (dalam satuan kJ) adalah dengan menggunakan rumus dimanaadalah voltase atau tegangan, i
adalah kuat arus listrik danadalah waktudalam
satuan detik atau sekon. Maka hasil untuk perkalian tegangan dan kuat arus
mengeluarkan hasil yang sama yaitu 10.5 watt, perbedaan terjadi pada
mengkalikan dengan durasi berlari yaitu 10, 20 dan 30 menit. Dimana masing
masing durasi diubah menjadi detik. Maka dapat diperoleh 600s (untuk 10 menit),
1200s (untuk 20 menit), dan 1800s (untuk 30 menit). Karena durasi dalam detik
dan watt sudah ditemukan, maka penjabaran hasil dilakukan sebagai berikut
dengan satuan kJ:
Kecepatan 6km/h
adalah kecepatan berlari normal yang dimana bila dibuah ke satuan SI akan
menjadi 1.66 m/s hitungan dijabarkan sebagai berikut:
Sehingga energi kinetik
yang yang didapat bila massa seseorang yang berlari adalah 52 kg adalah 71.6456
J. Hitungan akan dijabarkan sebagai berikut:
Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa kWh yang dihasilkan masih jauh dari sempurna
dikarenakan kuat arus dan tegangan yang dihasilkan dari dinamo ini masih
tergolong lemah dan bukan dinamo yang digunakan untuk penelitian bukanlah
dinamo yang dijadikan pembangkit listrik pada umumnya. Kecepatan yang digunakan
juga masih tergolong lemah untuk bisa membuat energi yang sangat besar,
sehingga kWh yang dihasilkan untuk 10, 20, dan 30 menit berturut-turut hanyalah
0.00175, 0.0035, dan 0.00525 kWh. Stamina dan lama tenaga kinetik yang dapat
dikeluarkan seseorang juga menjadi kelemahan karena tidak semua orang kuat
untuk berolahraga 10, 20, atau 30 menit karena ketidak biasaan mereka
berolahraga. Selain itu tegangan yang dihasilkan pada durasi 10, 20, dan 30
menit berbeda beda karena terdapat kemungkinan kecepatan berlari sempat
melewati kecepatan berlari yang ditentukan.
4. Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa treadmill
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga kinetik sehingga dapat
diaplikasikan untuk pembuatan pembangkit listrik tenaga kinetik dan dapat
mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan diabetes. Selain itu dapat
disimpulkan bahwa semakin besar durasi dan kecepatan melakukan gerak lari maka
daya yang dihasilkan akan semakin besar.
5. Saran
Agar mendapatkan hasil penelitian yang
lebih baik, penulis menyarankan untuk:
1.
Mengganti
dinamo dengan dinamo yang dapat mengeluarkan kuat arus dan tegangan yang lebih
besar lagi.
2.
Penelitian
dilakukan dengan media lain, bukan hanya dengan treadmill.
3.
Lakukanlah
gerak lari dengan kecepatan yang konstan sehingga tegangan yang dihasilkan
tidak berbeda.
6. Daftar Pustaka
Drs. Jamal, abdul & A. Tamrin, B. 2000. BUKU
PINTAR FISIKA SMU UNTUK KELAS I, II, dan III. Surabaya: Gitamedia Press.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 2A. Jakarta:
Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 1A. Jakarta:
Erlangga
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 1B. Jakarta.
Erlangga.
Port, Richard C. 1978. Energy & Resources.
Massachusets: Adison-Wesley P.C.
Shadily, Hasan & Echols, John M. 1975. Kamus
Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://www.tamoranews.com/2011/11/salah-satu-prinsip-pembangkit-listrik.html
REP, 2011 okt. diakses pada 23 agustus pukul 20:34
http://mailzwidi.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
widi ismail, 2012 okt diakses pada 23 agustus pukul 20:34
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/02/28/147199/Operasional-PLTU-Batang-Molor-Hingga-2017
diakses pada tanggal 09/10/13 pukul 19:26
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/01/19/berolahraga-harus-jadi-kebutuhan-pokok-526967.html
muhammad zulfadli 19 January 2013 diakses pada 23 agustus pukul 20:34
http://suaramirza.blogspot.com/2013/07/pembangkit-tenaga-listrik-tenaga.html
mirza, bulan 07 mirza, july 2013. diakses pada 23 agustus pukul 21:16
http://bagaimanajika.wordpress.com/2010/11/22/pembangkitlistriktenagakinetik/
Dhany Nugraha, 2010 diakses pada 24 agustus pukul 09:45
http://www.tanyadok.com/kesehatan/penyakit-jantung-di-indonesia-dalam-angka
diakses pada 10 oktober 2013 pukul 7:16 Bonita Effendi, dr, BMedSci 16/09/2013
http://1001sumberenergi.blogspot.com/2013/04/energi-kinetik.html
anonim, april 2013 diakses pada 5 september pukul 18:15
http://pdpjoi.kemenpora.go.id/?pdpjoi=1&idb=9
Kemenpora diakses pada 6:50 12 sept 2013
http://duniafitnes.com/news/berapa-lama-waktu-ideal-berolahraga-ini-jawabannya.html boy 254 juni 2013. di akses pada 12
september 2013.
http://www.wisegeek.com/what-is-a-treadmill.htm What
is treadmill? anonim. diakses pada 12 sept pukul 7.31
http://hasnaknr.blogspot.com/2012/12/tahukah-anda-akibat-pencemaran-gas-co2.html
Rosda, Hasna Kurnia Nova. Tahukah anda akibat pencemaran gas CO2 dan ga CO?.
2012. diakses pada tanggal 8 okt 2013
pukul 21:11
http://science.lintas.me/go/50000artikel.blogspot.com/kekurangan-pembangkit-listrik-tenaga-air
diakses pada tanggal 8 okt 2013 pukul 20:14
No comments:
Post a Comment