Friday, January 10, 2014

PERAN JAPAN FOUNDATION

PERAN JAPAN FOUNDATION DALAM MEMPERKENALKAN KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA

Muhammad Rayhan Abdurrahman
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Japan Foundation dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 30 Oktober 2013 dan tanggal 2-4 Desember 2013. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara. Sampel yang diambil adalah seorang pekerja di lembaga Japan Foundation yang menjabat sebagai Senior Administration Officer, dua responden untuk mengetahui apakah mereka mengenal budaya Jepang dari Japan Foundation atau yang lain. Setelah diwawancarai, didapatkan hasil bahwa Japan Foundation tidak berperan besar dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang.
Kata Kunci: Peran, Japan Foundation, Kebudayaan, Jepang, Indonesia


1.      Pendahuluan
Indonesia, negeri dengan berbagai macam ras, agama, suku dan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia merupakan salah satu hal yang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Berbagai kebudayaan baik dari dalam maupun luar negeri berada di Indonesia. Tetapi tidak hanya kebudayaan Indonesia yang menarik perhatian masyarakat dalam negeri, melainkan juga kebudayaan dari luar Indonesia seperti misalnya Jepang.
Jepang adalah salah satu kebudayaan yang dapat ditemukan di Indonesia. Kebudayaan Jepang yang berada di Indonesia, mampu memikat masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dekat, sehingga banyak dari masyarakat menyukai juga mencintai kebudayaan Jepang. Jepang sendiri adalah negara berbentuk kepulauan yang berada di Asia Timur dan pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun.
Kebudayaan Jepang yang bekembang seiring dengan perkembangan Indonesia, semakin melekat di diri masing-masing orang yang mencintai kebudayaan ini. Sehingga muncul komunitas-komunitas juga event/ festival-festival mengenai kebudayaan Jepang yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Berbagai macam kebudayaan Jepang ditampilkan disana, mulai dari makanan, permainan musik, pakaian tradisional, dan masih banyak lagi. Dari perkembangan Kebudayaan Jepang di Indonesia, pasti ada lembaga khusus yang menangani mengenai kebudayaan Jepang yang berada di Indonesia dan memperkenalkannya kepada masyarakat Indonesia.
                Dengan demikian, dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lembaga apa yang mengenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia. Penulis mengambil judul “Peran Japan Foundation dalam memperkenalkan budaya Jepang di Indonesia”
2.      Metodologi Penelitian

Instrumen Peneitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan panduan wawancara dan panduan dokumentasi



Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan judul penelitian mengenai peran Japan Foundation dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang di Indonesia dan apa saja yang sudah dilakukan oleh Japan Foundation dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang.
Setelah itu, penulis akan pergi ke Japan Foundation untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk Karya Ilmiah ini, seperti apa saja yang sudah dilakukan oleh Japan Foundation dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang,yang akan mempermudah kelancaran penelitian ini.
Lalu, penulis juga akan mewawancarai dua responden mengenai pengetahuan kedua responden tersebut mengenai Japan Foundation. Setelah mendapat data-data yang dibutuhkan terkumpul, peneliti akan menganalisi data tersebut dan menyimpulkan hasilnya yang akan menjawab masalah-masalah yang sudah ditentukan.

3.      Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Japan Foundation yang berada di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 30 Oktober 2013 dengan mewawancarai salah satu staf yaitu Arumsari W Nugraha yang menjabat sebagai Senior Administration Officer di Japan Foundation, beliau sudah bekerja di Japan Foundation hampir 20 tahun
Japan Foundation merupakan salah satu organisasi yang berada langsung dibawah Departemen Luar Negeri Jepang, tujuan dari pembentukan lembaga ini adalah untuk membangun persahabatan antara Indonesia dan Jepang menjadi lebih harmonis lagi, karena lembanga ini coba membangun hubungan bilateral dalam bidang kebudayaan.
Secara umum Japan Foundation memiliki beberapa program yang digunakan dalam membantu memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia,  beberapa kegiatan itu dianataranya pameran, pementasan musik, pementasan tari, seminar dan Caravan cinema ke sekolah-sekolah. Dengan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat Indonesia bisa lebih mengenal kebudayaan Jepang lebih baik dan menjadi  tertarik dengan kebudayaan Jepang itu sendiri.
Penerimaan masyarakat Indonesia sendiri bisa dikatakan cukup baik bahkan sangat baik hal ini terungkap dalam hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu Arum, beliau berpendapat seperti itu karena hampir semua acara yang diselenggarakan oleh Japan Foundation bisa dikatakan ramai dengan pengunjung, atas dasar itulah beliau berpendapat seperti itu.
Dikarenakan terbatasnya waktu, wawancara lanjutan dengan Japan Foundation tidak dapat dilaksanakan. E-mail yang sudah dikirim pun setelahnya belum mendapat tanggapan dari pihak  mereka.
Dari hasil wawancara dengan responden pertama, yaitu dengan seorang guru bernama Ambar Wahyuningsih yang mengetahui kebudayaan Jepang pertama kali pada saat di bangku kuliah. Beliau mengetahui lembaga Japan Foundation dari seorang pengajar dari Japan Foundation yang bertugas pergi ke universitas yang terdapat jurusan Jepang. Tidak hanya mengetahui, beliau juga mengikuti kegiatan-kegiatan Japan Foundation sebagai panitia lomba benrontaikai dikampus, dan menjadi peserta pada Invitation for young muslim intellectual yang patut didukung sehingga membuat beliau terkesan.
Beliau merasa Japan Foundation mampu menarik antusiasme masyarakat melalui agenda-agenda kegiatannya. Tidak hanya itu, menurut beliau, Jepang dapat membuka pandangan masyarakat, sehingga beliau tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut walaupun jarang dikarenakan jauhnya acara dengan tempat tinggalnya.
Lalu, dari hasil wawancara dengan responden kedua, yaitu seorang Asisstant of Chief of Representative di bagian Human  Resources Departement dan General Affair bernama Arin Iswandhary. Beliau mengetahui kebudayaan Jepang pertama kali dari media massa dan mengetahui Japan Foundation dari guru bahasa Jepang pada saat kuliah. Beliau seringkali mengikuti kegiatan dari Japan Foundation seperti menonton film Jepang yang membuatnya terkesan. Kegiatan-kegiatan tersebut juga cukup menarik minat masyarakat untuk mengenal kebudayaan Jepang. Menurut beliau, kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengajarkan mengenai budi pekerti dan etika.

Pembahasan

Japan Foundation
Hubungan antara Indonesia dan Jepang memang sudah berlangsung cukup lama, namun sebagai salah satu Negara industri tentu saja awal hubungan ini pun lebih condong pada hubungan ekonomi saja karena Indonesia sebagai Negara berkembang tentu sangat membutuhkan menjalin hubungan dengan negara – negara Industri seperti Jepang.
Namun ternyata hubungan Indonesia dan Jepang tidak hanya terbatas pada kegiatan yang bersifat komersial saja dalam artian tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi melainkan juga dalam bidang Budaya, hal ini terlihat dengan di bentuknya Japan Foundation pada tahun 1978 di Jakarta, walau pada awal berdirinya lebih hanya menekankan pada pengenalan budaya Jepang untuk masyarakat Indonesia.
Seiring berjalannya waktu ternyata peran Japan Foundation dalam memperkenalkan budaya Jepang di Indonesia tidak hanya dengan mengadakan seminar saja akan tetapi juga dalam bentuk lain misalnya dengan pameran, penanyangan film, sampai dengan pertukaran pelajar, hal ini semua dilakukan untuk lebih membuat kebudayaan Jepang agar bisa lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat Indonesia.
Di The Japan Foundation, Jakarta terdapat 3 divisi yang berkaitan dengan pengenalan budaya Jepang dari berbagai bidang budaya yaitu Divisi Budaya, Divisi Bahasa Jepang dan Divisi Studi Jepang Pertukaran Intelektual, keetiga divisi ini bergerak dan saling bersinergi dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang itu sendiri.
Usaha yang dilakukan oleh Japan Foundation ini sendiri tidak hanya pada masyarakat umum akan tetapi juga pada anak-anak sekolah hal ini terlihat dari beberapa kegiatan yang dilakukan disekolah-sekolah baik itu dalam bentuk seminar atau dalam bentuk pageralan yang berbentuk tarian atau kebuayaan Jepang lainnya.
Hubungan yang baik memang tidak hanya menguntungkan salah satu pihak saja akan tetapi bisa menguntungkan kedua belah pihak, hubungan Indonesia dan Jepang saat ini merupakan hubungan yang saling menguntungkan hal ini terlihat dengan adanya usaha dari pemerintah Jepang untuk memperkenalkan kebudayaannya agar masyarakat Indonesia bisa lebih kenal dengan Jepang.
Hubungan ini tidak hanya Jepang saja yang memperkenalkan kebudayaannya akan tetapi mereka juga ingin mempelajari kebudayaan Indonesia, hal ini terlihat dengan adanya pertukaran pelajaran yang difasilitasi oleh Japan Founation.

Pendapat Masyarakat
Tidak semua masyarakat Indonesia mengenal Kebudayaan Jepang, awalnya hanya segelintir orang. Tetapi, seiring berjalannya waktu,  masyarakat Indonesia yang mengenal kebudayaan Jepang kian bertambah. Tidak hannya sebatas mengenal saja, maskarakat indonesia juga mendalami kebudayaan Jepang. Wawancara dengan responden menyatakan bahwa, mereka tidak mengetahui kebudayaan Jepang dari lembaga Japan Foundation, melainkan dari sumber yang lain. Mereka mengetahui lembaga Japan Foundation setelah mengenal kebudayaan Jepang dan bukan kebalikannya. Menurut para responden, kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Japan Foundation menarik minat masyarakat, sehingga antusiasme masyarakat cukup tinggi dan dikatakan dapat membuka pandangan dan wawasan masyarakat Indonesia dari kebudayaan Jepang.

4.      Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1.       Japan Foundation tidak hanya berfungsi sebagai pengenal kebudayaan, tetapi juga merupakan lembaga yang berdiri atas dasar untuk mempererat hubungan antara negara Indonesia dengan Jepang
2.       Japan Foundation merupakan lembaga yang disupervisi oleh kementerian luar negeri Jepang
3.       Japan Foundation tidak berperan sangat besar dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang dikerenakan, masyarakat Indonesia cenderung mengenal budaya Jepang dari media yang lain.


5.      Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut untuk penelitian selanjutnya.
1. Mewawancarai narasumber yang lebih banyak agar sumber yang didapat tidak berfokus pada satu narasumber saja
2. Kebudayaan yang diteliti lebih dilengkapi beserta deskripsi yang lebih rinci

6.       Daftar Pustaka

www.jpf.or.id/tentang-kami/bahasa-indonesia (diakses pada Jum’at, 1 November 2013)

en.wikipedia.org/wiki/Japanese_popular_culture (diakses pada Kamis, 17 Oktober 2013)

Gilhooly, Helen. 2004. "teach yourself. world cultures: japan". London: Hodder Arnold

Macwilliams, Mark Wheeler. 2008. "Japanese visual culture : explorations in the world of manga and anime". New York: An East Gate Book

Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka



No comments:

Post a Comment