PERAN
JAPAN FOUNDATION DALAM MEMPERKENALKAN KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA
Muhammad
Rayhan Abdurrahman
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peran Japan Foundation dalam memperkenalkan
kebudayaan Jepang di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 30 Oktober 2013
dan tanggal 2-4 Desember 2013. Penelitian ini dilakukan dengan metode
wawancara. Sampel yang diambil adalah seorang pekerja di lembaga Japan
Foundation yang menjabat sebagai Senior Administration Officer, dua responden untuk
mengetahui apakah mereka mengenal budaya Jepang dari Japan Foundation atau yang
lain. Setelah diwawancarai, didapatkan hasil bahwa Japan Foundation tidak
berperan besar dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang.
Kata Kunci: Peran, Japan Foundation,
Kebudayaan, Jepang, Indonesia
1. Pendahuluan
Indonesia, negeri dengan berbagai macam ras, agama, suku dan
kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia merupakan salah satu hal yang menarik
perhatian masyarakat Indonesia. Berbagai kebudayaan baik dari dalam maupun luar
negeri berada di Indonesia. Tetapi tidak hanya kebudayaan Indonesia yang
menarik perhatian masyarakat dalam negeri, melainkan juga kebudayaan dari luar
Indonesia seperti misalnya Jepang.
Jepang adalah salah satu
kebudayaan yang dapat ditemukan di Indonesia. Kebudayaan Jepang yang berada di
Indonesia, mampu memikat masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dekat,
sehingga banyak dari masyarakat menyukai juga mencintai kebudayaan Jepang.
Jepang sendiri adalah negara berbentuk kepulauan yang berada di Asia Timur dan
pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun.
Kebudayaan Jepang yang bekembang
seiring dengan perkembangan Indonesia, semakin melekat di diri masing-masing
orang yang mencintai kebudayaan ini. Sehingga muncul komunitas-komunitas juga event/ festival-festival mengenai
kebudayaan Jepang yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Berbagai macam
kebudayaan Jepang ditampilkan disana, mulai dari makanan, permainan musik,
pakaian tradisional, dan masih banyak lagi. Dari perkembangan Kebudayaan Jepang
di Indonesia, pasti ada lembaga khusus yang menangani mengenai kebudayaan
Jepang yang berada di Indonesia dan memperkenalkannya kepada masyarakat
Indonesia.
Dengan
demikian, dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lembaga
apa yang mengenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia. Penulis
mengambil judul “Peran Japan Foundation
dalam memperkenalkan budaya Jepang di Indonesia”
2. Metodologi Penelitian
Instrumen Peneitian
Instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik
pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan
panduan wawancara dan panduan dokumentasi
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti
menentukan judul penelitian mengenai peran Japan Foundation dalam
memperkenalkan kebudayaan Jepang di Indonesia dan apa saja yang sudah dilakukan
oleh Japan Foundation dalam memperkenalkan kebudayaan Jepang.
Setelah itu, penulis akan pergi
ke Japan Foundation untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk Karya
Ilmiah ini, seperti apa saja yang sudah dilakukan oleh Japan Foundation dalam
memperkenalkan kebudayaan Jepang,yang akan mempermudah kelancaran penelitian
ini.
Lalu, penulis juga akan
mewawancarai dua responden mengenai pengetahuan kedua responden tersebut
mengenai Japan Foundation. Setelah mendapat data-data yang dibutuhkan terkumpul,
peneliti akan menganalisi data tersebut dan menyimpulkan hasilnya yang akan
menjawab masalah-masalah yang sudah ditentukan.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Penelitian ini di lakukan di
Japan Foundation yang berada di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 30 Oktober 2013
dengan mewawancarai salah satu staf yaitu Arumsari W Nugraha yang menjabat
sebagai Senior
Administration Officer di Japan Foundation, beliau sudah bekerja di Japan Foundation hampir 20 tahun
Japan Foundation merupakan salah
satu organisasi yang berada langsung dibawah Departemen Luar Negeri Jepang,
tujuan dari pembentukan lembaga ini adalah untuk membangun persahabatan antara
Indonesia dan Jepang menjadi lebih harmonis lagi, karena lembanga ini coba
membangun hubungan bilateral dalam bidang kebudayaan.
Secara umum Japan Foundation
memiliki beberapa program yang digunakan dalam membantu memperkenalkan
kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia,
beberapa kegiatan itu dianataranya pameran, pementasan musik, pementasan
tari, seminar dan Caravan cinema ke sekolah-sekolah. Dengan kegiatan tersebut
diharapkan masyarakat Indonesia bisa lebih mengenal kebudayaan Jepang lebih
baik dan menjadi tertarik dengan
kebudayaan Jepang itu sendiri.
Penerimaan masyarakat Indonesia
sendiri bisa dikatakan cukup baik bahkan sangat baik hal ini terungkap dalam
hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu Arum, beliau berpendapat seperti itu
karena hampir semua acara yang diselenggarakan oleh Japan Foundation bisa
dikatakan ramai dengan pengunjung, atas dasar itulah beliau berpendapat seperti
itu.
Dikarenakan terbatasnya waktu,
wawancara lanjutan dengan Japan Foundation tidak dapat dilaksanakan. E-mail
yang sudah dikirim pun setelahnya belum mendapat tanggapan dari pihak mereka.
Dari hasil wawancara dengan
responden pertama, yaitu dengan seorang guru bernama Ambar Wahyuningsih yang
mengetahui kebudayaan Jepang pertama kali pada saat di bangku kuliah. Beliau
mengetahui lembaga Japan Foundation dari seorang pengajar dari Japan Foundation
yang bertugas pergi ke universitas yang terdapat jurusan Jepang. Tidak hanya
mengetahui, beliau juga mengikuti kegiatan-kegiatan Japan Foundation sebagai panitia lomba benrontaikai dikampus, dan menjadi
peserta pada Invitation for young muslim intellectual yang patut didukung
sehingga membuat beliau terkesan.
Beliau merasa Japan Foundation mampu menarik
antusiasme masyarakat melalui agenda-agenda kegiatannya. Tidak hanya itu,
menurut beliau, Jepang dapat membuka pandangan masyarakat, sehingga beliau tertarik
mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut walaupun jarang dikarenakan jauhnya acara
dengan tempat tinggalnya.
Lalu, dari hasil wawancara dengan responden kedua,
yaitu seorang Asisstant of Chief of
Representative di bagian Human Resources
Departement dan General Affair bernama Arin
Iswandhary. Beliau mengetahui kebudayaan Jepang pertama kali dari media massa
dan mengetahui Japan Foundation dari guru bahasa Jepang pada saat kuliah. Beliau seringkali
mengikuti kegiatan dari Japan Foundation seperti menonton film Jepang yang
membuatnya terkesan. Kegiatan-kegiatan tersebut juga cukup menarik minat
masyarakat untuk mengenal kebudayaan Jepang. Menurut beliau, kegiatan-kegiatan
tersebut dapat mengajarkan mengenai budi pekerti dan etika.
Pembahasan
Japan Foundation
Hubungan antara Indonesia dan Jepang memang sudah berlangsung cukup lama, namun sebagai
salah satu Negara industri tentu saja awal hubungan ini pun lebih condong pada
hubungan ekonomi saja karena Indonesia sebagai Negara berkembang tentu sangat membutuhkan
menjalin hubungan dengan negara – negara Industri seperti Jepang.
Namun ternyata hubungan Indonesia
dan Jepang tidak hanya terbatas pada kegiatan yang bersifat komersial saja
dalam artian tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi melainkan juga dalam
bidang Budaya, hal ini terlihat dengan di bentuknya Japan Foundation pada tahun
1978 di Jakarta, walau pada awal berdirinya lebih hanya menekankan pada
pengenalan budaya Jepang untuk masyarakat Indonesia.
Seiring berjalannya waktu
ternyata peran Japan
Foundation dalam memperkenalkan budaya
Jepang di Indonesia tidak hanya dengan mengadakan seminar saja akan tetapi juga
dalam bentuk lain misalnya dengan pameran, penanyangan film, sampai dengan
pertukaran pelajar, hal ini semua dilakukan untuk lebih membuat kebudayaan
Jepang agar bisa lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat Indonesia.
Di The Japan Foundation, Jakarta terdapat 3 divisi yang
berkaitan dengan pengenalan budaya Jepang dari berbagai bidang budaya yaitu
Divisi Budaya, Divisi Bahasa Jepang dan Divisi Studi Jepang Pertukaran
Intelektual, keetiga divisi ini bergerak dan saling bersinergi dalam
memperkenalkan kebudayaan Jepang itu sendiri.
Usaha yang dilakukan oleh Japan
Foundation ini sendiri tidak hanya pada
masyarakat umum akan tetapi juga pada anak-anak sekolah hal ini terlihat dari
beberapa kegiatan yang dilakukan disekolah-sekolah baik itu dalam bentuk
seminar atau dalam bentuk pageralan yang berbentuk tarian atau kebuayaan Jepang
lainnya.
Hubungan yang baik memang tidak
hanya menguntungkan salah satu pihak saja akan tetapi bisa menguntungkan kedua
belah pihak, hubungan Indonesia dan Jepang saat ini merupakan hubungan yang
saling menguntungkan hal ini terlihat dengan adanya usaha dari pemerintah
Jepang untuk memperkenalkan kebudayaannya agar masyarakat Indonesia bisa lebih
kenal dengan Jepang.
Hubungan ini tidak hanya Jepang
saja yang memperkenalkan kebudayaannya akan tetapi mereka juga ingin
mempelajari kebudayaan Indonesia, hal ini terlihat dengan adanya pertukaran
pelajaran yang difasilitasi oleh Japan Founation.
Pendapat Masyarakat
Tidak semua masyarakat Indonesia
mengenal Kebudayaan Jepang, awalnya hanya segelintir orang. Tetapi, seiring
berjalannya waktu, masyarakat Indonesia
yang mengenal kebudayaan Jepang kian bertambah. Tidak hannya sebatas mengenal
saja, maskarakat indonesia juga mendalami kebudayaan Jepang. Wawancara dengan
responden menyatakan bahwa, mereka tidak mengetahui kebudayaan Jepang dari
lembaga Japan Foundation, melainkan dari sumber yang lain. Mereka mengetahui
lembaga Japan Foundation setelah mengenal kebudayaan Jepang dan bukan
kebalikannya. Menurut para responden, kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
Japan Foundation menarik minat masyarakat, sehingga antusiasme masyarakat cukup
tinggi dan dikatakan dapat membuka pandangan dan wawasan masyarakat Indonesia
dari kebudayaan Jepang.
4. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Japan Foundation tidak hanya berfungsi sebagai pengenal kebudayaan,
tetapi juga merupakan lembaga yang berdiri atas dasar untuk mempererat hubungan
antara negara Indonesia dengan Jepang
2. Japan Foundation merupakan lembaga yang disupervisi oleh kementerian
luar negeri Jepang
3. Japan Foundation tidak berperan sangat besar dalam memperkenalkan
kebudayaan Jepang dikerenakan, masyarakat Indonesia cenderung mengenal budaya
Jepang dari media yang lain.
5. Saran
Berdasarkan hasil penelitian
serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut untuk penelitian selanjutnya.
1. Mewawancarai narasumber yang
lebih banyak agar sumber yang didapat tidak berfokus pada satu narasumber saja
2. Kebudayaan yang diteliti lebih
dilengkapi beserta deskripsi yang lebih rinci
6.
Daftar Pustaka
www.jpf.or.id/tentang-kami/bahasa-indonesia (diakses pada Jum’at, 1 November 2013)
en.wikipedia.org/wiki/Japanese_popular_culture
(diakses pada Kamis, 17 Oktober 2013)
Gilhooly, Helen. 2004.
"teach yourself. world cultures: japan". London: Hodder Arnold
Macwilliams, Mark Wheeler. 2008.
"Japanese visual culture : explorations in the world of manga and
anime". New York: An East Gate Book
Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar
Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
No comments:
Post a Comment